VIRUS DI PERPUSTAKAAN

 


===========================


Assalamualaikum


salam  floss (free libre open source software)


==================


malam minggu nih :) 



enakan buat cerita fiksi / novel tenatng gnu linux os :)


bedanya ini dibantu ai chatgpt nih :)


aku hanya buat kerangka cerita , yang menulis dialog si chatgbt :)


ingat mitigasi ok :)


mohon maaf jika ada yang salah :)




============


berikut cerita yang dibuat kolaborasi sifo dan chat gpt :)


lisensi full creative common (cc) :)




========================


VIRUS DI PERPUSTAKAAN 


Sifo adalah siswa SMA Komputertech yang sangat menggemari dunia komputer. Dia selalu menggunakan sistem operasi (OS) GNU/Linux FLOSS untuk menjalankan komputernya. 



Suatu hari, ketua klub perpustakaan sekolah, Philipa, meminta bantuan Sifo untuk memperbaiki komputer server perpustakaan yang terkena virus.


Philipa: "Halo Sifo, aku butuh bantuanmu. Server perpustakaan kita terkena virus dan perlu diperbaiki secepatnya."


Sifo: "Tentu, aku siap membantu. Apa kamu tertarik menggunakan OS GNU/Linux?"


Philipa: "Apa bedanya dengan OS lain?"


Sifo: "GNU/Linux merupakan OS gratis yang sangat aman dan dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu. Aku merekomendasikan menggunakan OS Debian Testing, browser web FLOSS Chromium, dan server multimedia Jellyfin untuk perpustakaan kita."


Philipa: "Tapi apakah aman? Bagaimana kalau ada virus lain yang menyerang?"


Doni, wakil ketua klub perpustakaan, ikut mengomentari, "Saya setuju dengan Philipa. Sistem gratisan tidak akan selalu aman."


Sifo: "Sebenarnya, OS GNU/Linux sangat aman dan bahkan banyak digunakan oleh perusahaan besar seperti Giigle dan Amanzonk. Debian Testing juga dianggap salah satu versi GNU/Linux yang paling stabil dan aman. Selain itu, Jellyfin juga sangat tangguh untuk server perpustakaan karena mendukung buku digital dan mudah digunakan."



Setelah sifo mengusulkan penggunaan Debian Testing dan Jellyfin Multimedia Server untuk perpustakaan digital sekolah, Doni, wakil ketua klub perpustakaan sekolah, mempertanyakan pilihan tersebut.


Doni: "Sifo, apakah kamu yakin dengan pilihanmu untuk menggunakan OS gratis dan tidak populer seperti Debian Testing? Apakah itu aman untuk digunakan dalam perpustakaan?"


Sifo: "Tentu saja aku yakin, Doni. GNU/Linux dan Debian Testing sangat aman dan mudah digunakan. Selain itu, Debian Testing juga mendukung banyak aplikasi yang bisa kita gunakan di perpustakaan."


Doni: "Tapi, apakah aplikasi-aplikasi itu aman untuk digunakan? Bagaimana jika terjadi masalah atau bug yang dapat merugikan perpustakaan kita?"


Sifo: "Kami akan memastikan bahwa semua aplikasi yang kami gunakan telah melalui tes keamanan dan stabilitas. Kami juga akan melakukan pembaruan rutin untuk memperbarui aplikasi dan menjaga keamanan sistem."


Doni: "Bagaimana dengan Jellyfin Multimedia Server? Apakah itu juga aman dan mudah digunakan?"


Sifo: "Ya, Jellyfin Multimedia Server sangat tangguh dan mudah digunakan. Dengan Jellyfin, kita bisa mengelola perpustakaan digital dengan lebih mudah dan efisien. Selain itu, Jellyfin juga mendukung banyak format file dan fitur-fitur lain yang memudahkan penggunaan perpustakaan digital."


Doni: "Tapi, saya lebih suka menggunakan aplikasi dan server berbayar yang sudah teruji keamanannya."


Sifo: "Tidak perlu khawatir, Doni. Meskipun Debian Testing dan Jellyfin bukan aplikasi dan server berbayar yang sudah terkenal, mereka memiliki kualitas yang setara bahkan lebih baik. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk mengelola perpustakaan digital kita dengan efisien dan aman."


Setelah perdebatan yang sengit, akhirnya klub perpustakaan sekolah sepakat untuk mengikuti usulan Sifo dan menggunakan Debian Testing serta Jellyfin Multimedia Server untuk mengelola perpustakaan digital mereka. Meskipun Doni masih merasa agak skeptis, ia setuju untuk mencoba penggunaan aplikasi dan server gratis tersebut.


Andika, anggota klub perpustakaan dan teknisi komputer, menimpali, "Aku setuju dengan Sifo. Saya sudah pernah menggunakan GNU/Linux selama bertahun-tahun dan belum pernah mengalami masalah."




Sifo dan Andika mulai menginstal OS Debian Testing dan Jellyfin pada server perpustakaan.


Sifo: Baiklah, sekarang kita akan menginstall Debian Testing. Pertama, saya akan memberikan link untuk mengunduh file ISO Debian Testing KDE Plasma Live Nonfree. Kalian bisa mengunduhnya dari situs resmi Debian.


Doni: Wah, ini namanya Nonfree, apakah itu gratis?


Sifo: Iya, Doni. Nonfree di sini berarti bahwa terdapat beberapa firmware yang tidak sepenuhnya gratis. Tapi jangan khawatir, kita bisa memilih untuk mengunduh firmware yang gratis saja.


Andika: Oke, saya akan mengunduhnya. Lalu apa yang harus kita lakukan selanjutnya?


Sifo: Setelah kamu mengunduh file ISO Debian Testing, kita akan membuat flashdisk bootable menggunakan aplikasi bernama Balena Etcher. Kamu bisa mengunduhnya dari internet. Setelah kamu menginstall aplikasi itu, sambungkan flashdisk kamu ke komputer, pilih file ISO Debian Testing yang kamu unduh, dan tunggu sampai proses pembuatan bootable flashdisk selesai.


Philipa: Baiklah, sudah selesai. Lalu apa yang harus kita lakukan berikutnya?


Sifo: Sekarang, kamu harus mengatur agar komputer bisa boot dari flashdisk. Kamu bisa masuk ke BIOS atau UEFI dan ubah pengaturannya agar boot dari flashdisk. Setelah kamu menyimpan perubahan, restart komputer.


Doni: Tunggu dulu, ini kan belum terinstall di komputer. Bagaimana cara menginstallnya?


Sifo: Setelah kamu berhasil boot dari flashdisk, kamu akan masuk ke mode live Debian Testing. Di sini kamu akan melihat desktop dan bisa mencoba Debian Testing terlebih dahulu. Kalau kamu merasa cocok dengan Debian Testing, kamu bisa klik pada ikon installer Debian yang ada di desktop.


Andika: Ah, sepertinya mudah sekali ya.


Sifo: Ya, benar. Proses instalasi sangat mudah. Kamu cukup mengikuti panduan yang ada di installer. Setelah kamu berhasil menginstall Debian Testing, restart komputer kamu.


Philipa: Kalau sudah di-install, apakah kita harus meng-update sistem operasi?


Sifo: Tentu saja. Setelah kamu berhasil menginstall Debian Testing, kamu harus update dan upgrade sistem operasi. Kamu bisa melakukannya melalui GUI update atau melalui terminal dengan mengetikkan perintah "sudo apt update" dan "sudo apt full-upgrade". Pastikan juga kamu terhubung ke internet agar bisa meng-update sistem operasi.


Doni: Baiklah, terima kasih atas penjelasannya. Sekarang saya mengerti bagaimana cara menginstall Debian Testing.



Setelah Sifo berhasil menginstall Debian Sid di komputernya, ia juga berhasil menginstall dan mensetting Jellyfin Multimedia Server. Doni yang sebelumnya skeptis dan memilih nonfloss multimedia server, menjadi tertarik dengan Jellyfin setelah Sifo menerangkan langkah-langkahnya.


Berikut adalah perdebatan antara Sifo dan Doni saat Sifo menjelaskan cara menginstall Jellyfin Multimedia Server:


Sifo: Nah, sekarang kita bisa menginstall Jellyfin Multimedia Server di Debian Sid kita.


Doni: Hm, aku masih ragu dengan software open source. Aku lebih memilih nonfloss multimedia server.


Sifo: Hey, jangan salah, Jellyfin juga keren kok. Banyak fitur-fitur yang memungkinkan kita untuk streaming video dan audio secara online.


Doni: Oke, aku tertarik. Bagaimana cara menginstallnya?


Sifo: Gampang kok. Pertama, pastikan laptop atau PC kamu terkoneksi ke internet. Lalu, tambahkan repo Jellyfin ke dalam sistem Debian kamu.


Doni: Repo?


Sifo: Ya, repository. Dengan menambahkan repo Jellyfin ke sistem Debian, kamu bisa menginstall Jellyfin dengan mudah. Pertama, update sistem kamu dengan perintah 'sudo apt update && sudo apt full-upgrade -y'. Lalu, install beberapa paket yang diperlukan dengan perintah 'sudo apt install apt-transport-https ca-certificates gnupg2 curl git -y'.


Doni: Oke, lalu?


Sifo: Selanjutnya, download kunci publik dari repo Jellyfin dan tambahkan ke keyring Debian kamu dengan perintah 'sudo wget -O- https://repo.jellyfin.org/jellyfin_team.gpg.key | gpg --dearmor | sudo tee /usr/share/keyrings/jellyfin.gpg'. Lalu, tambahkan repo Jellyfin ke sources.list dengan perintah 'echo "deb [arch=$( dpkg --print-architecture ) signed-by=/usr/share/keyrings/jellyfin.gpg] https://repo.jellyfin.org/debian bullseye main" | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/jellyfin.list'. Terakhir, update sistem kamu lagi dengan perintah 'sudo apt update && sudo apt full-upgrade -y'.


Doni: Ok, lalu install Jellyfin-nya.


Sifo: Iya, kamu bisa menginstall Jellyfin dengan perintah 'sudo apt install jellyfin jellyfin-server jellyfin-web -y'. Setelah itu, kamu bisa membuat symlink untuk memudahkan akses ke jellyfin-web dengan perintah 'sudo ln -s /usr/share/jellyfin/web/ /usr/lib/jellyfin/bin/jellyfin-web'. Terakhir, reboot laptop atau PC kamu dengan perintah 'sudo reboot'.


Doni: Oke, sudah selesai. Lalu, bagaimana cara menjalankan Jellyfin?


Sifo: Mudah kok. Kalau OS gnu linux kamu memakai init systemd, jalankan Jellyfin dengan perintah 'systemctl start jellyfin'. Kalau memakai nonsystemd, jalankan Jellyfin dengan perintah 'su' atau 'sudo su', lalu masuk ke direktori '/bin' dan jalankan Jellyfin dengan perintah './jellyfin &'.


Doni: Oke, terima kasih banyak.







Setelah Doni berhasil menginstall Jellyfin Multimedia Server, ia ingin memperdalam setting server tersebut. Berikut adalah dialog antara Sifo dan Doni saat Sifo menjelaskan cara untuk mensetting Jellyfin agar lebih optimal:


Doni: Sifo, aku ingin memperdalam setting Jellyfin agar lebih optimal. Bagaimana caranya?


Sifo: Bagus, ada beberapa setting yang bisa kita ubah agar Jellyfin lebih optimal. Pertama, mari kita lihat bagaimana Jellyfin mengatur media.


Doni: Oke.


Sifo: Jellyfin menggunakan metadata untuk mengatur media. Metadata berisi informasi tentang media, seperti judul, artis, tahun rilis, dan lainnya. Dalam proses mengatur metadata ini, Jellyfin memerlukan internet. Kamu bisa mengubah settingan ini dengan cara membuka halaman web Jellyfin di browser kamu, lalu masuk ke menu 'Dashboard', pilih 'Settings', dan pilih tab 'Library'.


Doni: Oke, sudah. Lalu apa yang harus diubah?


Sifo: Kamu bisa mengubah pengaturan 'Metadata savers' untuk memilih sumber metadata yang ingin digunakan. Kamu juga bisa mengubah 'Metadata downloaders' untuk memilih sumber metadata dan artwork. Jika kamu ingin Jellyfin mengunduh metadata dan artwork dari sumber yang sama, kamu bisa memilih 'Local metadata saver' dan 'Local metadata downloaders'.


Doni: Oke, sudah kuganti.


Sifo: Selanjutnya, kita bisa meningkatkan kualitas streaming video dan audio dengan mengubah pengaturan transkode. Kamu bisa membuka halaman web Jellyfin di browser kamu, lalu masuk ke menu 'Dashboard', pilih 'Settings', dan pilih tab 'Transcoding'.


Doni: Oke, sudah masuk. Lalu apa yang harus diubah?


Sifo: Kamu bisa mengubah pengaturan 'Video Codec', 'Audio Codec', dan 'Subtitle Codec' agar Jellyfin dapat menyesuaikan dengan jenis media yang akan diputar. Kamu juga bisa mengatur 'Video Quality' dan 'Audio Quality' agar Jellyfin dapat menyesuaikan kualitas video dan audio sesuai dengan kecepatan internet yang tersedia.


Doni: Oke, kuganti pengaturannya.


Sifo: Terakhir, kita bisa mengatur bagaimana Jellyfin dapat diakses dari luar jaringan. Kamu bisa membuka halaman web Jellyfin di browser kamu, lalu masuk ke menu 'Dashboard', pilih 'Networking', dan pilih tab 'Advanced'.


Doni: Oke, sudah masuk.


Sifo: Di sini, kamu bisa mengatur 'Public HTTPS port', 'Local HTTPS port', dan 'Public HTTP port' agar Jellyfin dapat diakses dari luar jaringan dengan aman. Kamu juga bisa mengatur 'Remote IP addresses' agar hanya komputer tertentu yang dapat mengakses Jellyfin dari luar jaringan.


Doni: Oke, sudah kuganti pengaturannya.


Sifo: Baiklah, sekarang Jellyfin sudah siap digunakan dengan setting yang lebih optimal. Jangan ragu untuk menghubungi aku jika kamu memiliki pertanyaan lagi.



ereka melakukan instalasi dan konfigurasi Debian Testing pada server perpustakaan dan menjalankan Jellyfin Multimedia Server sebagai manajer perpustakaan digital. Setelah instalasi selesai, mereka melakukan konfigurasi jaringan dan keamanan untuk memastikan sistem aman dan terlindungi dari ancaman luar.


Sifo: Baiklah, sekarang kita akan melakukan instalasi Jellyfin Multimedia Server. Kamu bisa mengunduhnya dari situs resminya. Setelah kamu selesai mengunduhnya, kamu bisa mengikuti panduan instalasi yang disediakan.


Andika: Oke, saya akan mulai menginstal Jellyfin Multimedia Server.


Setelah selesai menginstal Jellyfin Multimedia Server, mereka mulai mengelola perpustakaan digital dan memindahkan koleksi buku ke dalam server.


Sifo: Baiklah, sekarang kita akan memindahkan koleksi buku ke dalam server. Kita bisa mengatur direktori penyimpanan di dalam Jellyfin agar mudah mengelolanya.


Andika: Oke, saya akan memindahkan koleksi buku ke dalam server.


Setelah berhasil memindahkan koleksi buku ke dalam server, mereka melakukan tes untuk memastikan bahwa semua sistem berjalan dengan baik.


Sifo: Baiklah, sekarang kita akan melakukan tes untuk memastikan bahwa semua sistem berjalan dengan baik. Kamu bisa mencoba mengakses koleksi buku dari browser web menggunakan alamat IP server.


Doni: Wah, ini sangat keren. Saya tidak pernah berpikir bahwa menggunakan OS gratis seperti GNU/Linux dan Debian Testing bisa seaman dan seefisien ini.


Andika: Benar, dan menggunakan Jellyfin Multimedia Server membuat pengelolaan perpustakaan digital menjadi jauh lebih mudah dan efisien.


Philipa: Terima kasih banyak, Sifo. Kalian benar-benar telah membantu kami untuk memperbaiki server perpustakaan dan memindahkan koleksi buku ke dalam server. Saya tidak sabar untuk mulai menggunakan perpustakaan digital ini untuk membantu siswa kami.


Sifo: Sama-sama, Philipa. Semoga perpustakaan digital ini dapat bermanfaat untuk siswa-siswa SMA Komputertech.



Sifo dan Andika berhasil menginstal Debian Testing dan Jellyfin Multimedia Server pada server perpustakaan sekolah. Mereka juga berhasil mengimpor semua data buku digital ke dalam server dan menguji sistem untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.


Setelah beberapa hari menggunakan sistem baru, klub perpustakaan sekolah sangat terkesan dengan keefektifan dan keamanan yang ditawarkan oleh Debian Testing dan Jellyfin. Mereka merasa senang dapat menggunakan aplikasi dan server gratis yang memiliki kualitas yang setara bahkan lebih baik dengan aplikasi berbayar.


Philipa: "Terima kasih banyak, Sifo dan Andika. Kami sangat senang dengan hasil kerja kalian. Perpustakaan digital kami sekarang lebih efisien dan aman."


Doni: "Saya sangat terkejut dengan kualitas Debian Testing dan Jellyfin. Mereka benar-benar hebat! Saya belajar banyak dari pengalaman ini."


Sifo: "Saya senang bisa membantu. GNU/Linux dan aplikasi FLOSS memang sangat hebat dan dapat memberikan solusi yang efisien dan hemat biaya untuk kebutuhan komputasi."


Klub perpustakaan sekolah sekarang telah beralih ke OS GNU/Linux dan aplikasi FLOSS untuk mengelola perpustakaan digital mereka. Mereka merasa puas dengan keputusan tersebut dan memilih untuk terus menggunakan solusi ini untuk kebutuhan komputasi mereka di masa depan.



================



semoga terhibur


insya  Allah bermanfaat mudah  dan sukses. amin ya ALLAH 


====================================




=============================



yang suka tulisan ini jangan lupa donasi ke sifo (anton wibowo)


BISA LEWAT DANA


088806190316



insya Allah dengan donasi rejekinya bertambah amin :)


=======================


tulisan ini menggunakan lisensi floss full creative common (cc)


==============================




==============================================


salam floss (free libre open source software) gnu linux


Wasalamualaikum


============================




Komentar

Postingan populer dari blog ini

sifo diary new genertion 0001